Seutas kertas dan Tinta

Waktumu akan terasa sangat lama,
Jika kamu hanya terus menunggu dan terus menunggu..
Waktumu akan terasa sangat cepat,
Jika kamu hanya berputar dalam kecemasan..
tetapi Waktumu akan sangat berguna,
Jika kamu mau bekerja dan bersyukur..

Hidup bagaikan tinta dan selembar kertas kosong,
Ibaratkan manusia adalah tintanya,
dan Ibaratkan bumi ini adalah kertasnya,

Kertas adalah dimana tempat untuk mencatat sebuah peristiwa,
Tinta adalah pelaku, dan kertas adalah saksi mati,
Ibaratkan sebuah hukum,
Kertas akan diisi oleh tinta ketika kita melakukan kesalahan,
Ibaratkan Hukum Tuhan,
Kertas akan diisi oleh tinta ketika kita melakukan hal baik,
Ibaratkanlah itu ketika malaikat mencatat segala tingkah laku burukmu..

Ketika aku berfikir, apakah kertasku kosong?
Hanya ada satu jawaban, Hanya ada satu kalimat,
"Jelas tidak, dan mustahil."

Kertasku telah penuh tertera tinta,
Kertasku sudah tak cukup untuk menulis semua kesalahanku,
Kertasku tak cukup untuk menanpung semua tingkahku,

Aku tersadarkan dari kesalahanku,
Aku tersadarkan dari kesenangan duniawi,
dan Aku tersadarkan akan kewajibanku..

Bumi ini bukan miliku,
Tubuh, Jiwa, dan Raga ini bukan miliku,
Aku sadar aku adalah milik-Mu
Aku sadar aku adalah ciptaanmu..

Aku bersyukur karena aku punya Tuhan seperti-Mu
Engkau mengangkatku,
Engkau menguatkanku,
Engkau menopangku,
Sehingga aku kuat dan tak kembali terhempas..

Engkau mengampuniku,
Engkau menghapus tinta itu,
dan Kau berikan kertas yang baru..

Aku berusaha untuk bisa,
Aku berusaha untuk mencoba,
dan Aku sadar, aku tak mampu sendiri..

Bimbinglah aku menuju jalan kebenaran,
Berkatilah aku dengan kuasa-Mu
Berkatilah setiap jejak dan langkahku

Aku berharap,
Semoga aku mampu menjaga kertas itu,
dari Sentuhan tinta yang sulit dihapus,
Semua aku lakukan,
Karena aku sadar, Betapa maha-Nya  Engkau Tuhan
Karena aku mau, Kau tak kecewa pernah menciptakanku..